BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini tengah
terjadi dinamika perkembangan ekonomi yang sangat cepat. Hal ini merupakan dampak langsung dari globalisasi
ekonomi dunia,
terutama dengan adanya revolusi
teknologi dibidang informasi, komunikasi, dan transportasi. Dengan semakin maju dan meningkatnya perkembangan
teknologi serta kebutuhan manusia maka semakin
besar
pula pengaruhnya
terhadap
perekonomian dunia termasuk Indonesia.
Sektor komunikasi selain potensi sebagai sumber pendapatan diluar minyak
dan gas bumi juga
mempunyai potensi ekonomi lain diantaranya, menciptakan lapangan kerja. Bauran pemasaran merupakan alat bagi marketer yang terdiri dari berbagai
elemen program pemasaran
yang
perlu
dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan
positioning yang ditetapkan dapat
berjalan
sukses
(Lupioadi, 2001 : 58).
Bauran pemasaran pada produk barang
berbeda dengan bauran
pemasaran untuk produk jasa. Hal ini terkait dengan perbedaan karakteristik barang dan jasa. Bauran pemasaran produk
mencakup 4P yaitu product, price, place,
dan
promotion, tapi untuk
jasa keempat hal tersebut masih dirasa
kurang mencukupi para ahli pemasaran
menambahkan tiga unsur
lagi people, process
dan customer service. Ketiga hal ini terkait
dengan sifat jasa dimana produksi hingga konsumsi merupakan suatu rangkaian
yang tidak dapat dipisahkan dan mengikutsertakan konsumen dan pembeli jasa secara langsung (meski tidak untuk semua jenis jasa). Sebagai suatu bauran elemen – elemen tersebut
saling mempengaruhi satu sama lain
sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi
strategi pemasaran secara keseluruhan. Sesuai
dengan pendapat dari (Tjiptono, 2005
: 43) yang menyatakan
bahwa keputusan pembelian
produk jasa dipengaruhi oleh unsur – unsur bauran pemasaran.
Harga yang ditetapkan oleh perusahaan akan menarik sejumlah permintaan
yang berlainan, terlebih produk
yang
ditawarkan perusahaan adalah produk
sekunder yang jumlah
permintaannya
elastis terhadap
harga. Harga sebaiknya tidak terlalu tinggi atau rendah, bila harga rendah tidak menguntungkan dan bila
harga tinggi akan berpengaruh pada permintaan dan posisi persaingan. Meskipun harga ditetapkan tinggi,
apabila konsumen yang bersangkutan benar – benar
membutuhkan dan menginginkan pelayanan jasa ini maka konsumen akan tetap mengkonsumsinya.
Keberadaan lokasi yang mudah dijangkau akan menjadi pertimbangan dan faktor pendorong seorang konsumen untuk membeli. Karena biasanya konsumen
akan merasa malas untuk mendatangi
sebuah
perusahaan
bila
keberadaan
perusahaan itu sulit dijangkau, apalagi
membeli jasa yang bersangkutan. Sesuai dengan pendapat (swasta dan Handoko, 1997:119)
tentang strategi pemasaran
yang selalu
berkembang sejalan dengan gerak
perusahaan
dan
perubahan
lingkungan pemasarannya serta perubahan perilakunya dalam membeli.
Promosi sangat erat kaitannya dengan keputusan pembelian yang dilakukan
oleh konsumen. Dengan promosi yang berulang –ulang akan dapat menumbuhkan tanggapan
dari konsumen atau menimbulkan dorongan – dorongan yang kuat dalam diri konsumen untuk memperoleh nilai atau manfaat dari produk
baik barang ataupun jasa yang ditawarkan. Sesuai pendapat dari (Watson dalam
swasta dan Handoko, 1997:34) menjelaskan bila perusahaan ingin memperoleh tanggapan dari konsumen tentang produknya, maka perusahaan harus mengadakan
periklanan terus menerus.
Pelayanan adalah salah
satu
cara
agar
penjualan jasa
lebih
unggul dibandingkan pesaingnya. Dengan memberikan pelayanan yang berkualitas dan bermutu suatu
perusahaan dapat menarik konsumen untuk menggunakan produk
baik berupa barang dan jasa. Bila jasa yang mereka nikmati ternyata berada jauh dibawah jasa yang mereka harapkan, konsumen akan lebih kehilangan minat terhadap pemberi jasa tersebut,
sebaliknya jasa yang mereka harapkan memenuhi atau melebihi tingkat kepentingan mereka
akan
cenderung
memakai kembali
produk jasa tersebut.
Syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan
agar
dapat
sukses
dalam
persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan
mempertahankan pelanggan
(Tjiptono, 2002 : 19). Agar tujuan tersebut tercapai maka
perusahaan harus
berupaya menghasilkan dan menyampaikan barang
atau jasa yang diinginkan konsumen serta harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya.
Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian jasa
meliputi kegiatan yang terdiri dari tahap melakukan
permintaan terhadap jasa dan tahap penyerahan jasa dari
produsen
ke
konsumen, seorang konsumen dalam mengkonsumsi produk jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Factor – faktor yang mempengaruhi
konsumen untuk mengkonsumsi produk jasa diantaranya
kebutuhan terhadap keberadaan produk jasa yang dikehendaki, serta
keyakinan untuk mendapatkan produk jasa yang dikehendaki. Di samping itu unsur – unsur
eksternal misalnya faktor produk, harga, lokasi, promoasi, pelayanan juga sangat
mempengaruhi
keputusan
konsumen
untuk
mengkonsumsi
produk jasa
yang
ditawarkan.
PT. Pos merupakan perusahaan
perseorangan (Persero)
yang bergerak dalam
bidang pengelolaan sarana komunikasi
yang mengutamakan pelayanan
terhadap pelanggan, karena perusahaan tersebut
merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa yang senantiasa berupaya untuk meningkatkan mutu layanan yang berorientasi kepada kepuasan
pelanggan dengan memperhatikan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas sumber daya serta kemampuan
usaha melalui
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pengiriman uang melalui wesel adalah salah satu bentuk jasa yang diberikan oleh kantor pos
selain pengiriman surat dan barang, tapi saat ini bisnis wesel sedang menghadapi ujian berat, disamping kendala dari dalam perusahaan yaitu keterlambatan dalam pengiriman kepada konsumen juga karena persaingan yang cukup ketat dengan bank swasta
atau negeri yang memberikan layanan
transfer uang lewat ATM juga pemberian
kartu kredit yang dapat mempermudah
nasabah.
Penyebab hal tersebut
adalah
keluarnya
pelanggan
disamping juga sulit
memperoleh pelanggan
baru. Mereka beranggapan
bahwa dengan mentransfer
lewat bank pengiriman uang lebih
cepat, aman sampai tujuan, pengiriman data bisa dilakukan lewat telepon.
Kantor pos sendiri menyadari
masih banyak yang harus dibenahi dalam pengiriman wesel.
Akan tetapi kantor
pos tidak mau menyerah begitu
saja, dan tetap berusaha
untuk survive ditengah
persaingan yang cukup ketat agar diwaktu
yang akan datang mampu menjaga dan mempertahankan loyalitas pelanggan dan menaikkan
volume penjualan.
Berdasarkan alasan diatas
maka peneliti tertarik untuk
mengadakan
penelitian dengan judul “Beberapa faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi keputusan konsumen mengirim
wesel di Kantor Pos II Semarang”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar