Contoh Tesis Manajemen : ANALISIS PENGARUH KERJA TIM, PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SERTA FASILITAS TERHADAP KINERJA PEGAWAI .....(63)

BAB I 
PENDAHULUAN 

1.1. Latar Belakang

Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan program selalu diarahkan untuk mencapai tujuannya. Salah satu faktor kelancaran tujuan suatu lembaga adalah mengidentifikasi dan  mengukur kinerja pegawai. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan  atau  tidak  dilakukan  pegawai  (Mathis,  2002).  Kinerja  pegawai mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan  kontribusi kepada organisasi. Setiap pekerjaan memiliki kriteria pekerjaan yang spesifik, atau dimensi kerja yang mengidentifikasi elemen-elemen yang paling penting dari suatu pekerjaan. Organisasi atau  perusahaan  perlu mengetahui  berbagai  kelemahan  dan  kelebihan  pegawai sebagai landasan untuk memperbaiki kelemahan dan menguatkan kelebihan dalam rangka  meningkatkan produktifitas  dan  pengembangan  pegawai  sehingga  kinerja pegawai  pada  setiap  instansi harus dioptimalkan  demi  majunya  instansi  tersebut. Untuk itu perlu dilakukan penilaian kinerja secara periodik yang berorientasi pada masa  lalu  atau  masa  yang  akan  datang.  Penilaian  disini  dimaksudkan  untuk mengetahui  apakah  kinerja  dari  pegawai  sudah memenuhi  standard  kerja  yang diharapkan atau belum.
Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja suatu instansi. Oleh karena itu, diperlukan sumber daya manusia  yang  mempunyai   kompetens tinggi   karen kompetensi   akan   dapat mendukung peningkatan prestasi kerja pegawai.
Selama ini banyak instansi perguruan tinggi swasta yang belum mempunyai pegawai dengan kompetensi yang memadai. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya produktivitas pegawai  dan  sulitnya  mengukur  kinerja  pegawai  dilingkup  instansi perguruan tinggi swasta.
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara merupakan institusi  pendidikan tinggi yang  bertujuan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas melalui proses  belajar mengajar.   Ketenagaan  yang  terlibat  di dalam pelayanan proses pembelajaran,  yaitu tenaga  administratif   yang terdiri dari tenaga administrasi, laboran, teknisi dan pustakawan.  Ketenagaan ini  memerlukan   pelatihan   dan pengembangan  serta  fasilitas  yang  memadai sesuai  kebutuhan  sehingga  kinerja mereka lebih produktif.
Kinerja pegawai  administrasi  Universitas  Muhammadiyah  Sumatera  Utara belum menunjukkan  kinerja  yang  profesional.  Berbagai  kegiatan  pelatihan  dan pengembangan serta fasilitas yang tersedia di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, sebagaimana disebut  sebelumnya, kelihatannnya belum dapat meningkatkan kinerja  pegawai secara optimal. Kemungkinan fenomena ini erat kaitannya dengan kurangnya  kerja  tim,  pelatihan dan   pengembangan  serta  fasilitas  yang  kurang memadai.
Budaya  kerja  tim  sangat  dituntut  dalam  bekerja  di  perguruan  tinggi. Kekompakan  anggota dalam tim masih terlihat kurang. Rasa saling ketergantungan dan menjadi bagian dari sebuah tim belum sepenuhnya dimiliki. Hal ini juga terkait dengan kurangnya dibangun kerja sama dan kepercayaan sebagai iklim dalam kerja tim.
Secara garis besar komponen  kerja tim yang sangat perlu mendapat perhatian dalam penelitian  ini  adalah  kerja  sama,  kepercayaan,  dan  kekompakan.  Ketiga komponen ini dapat  dikembangkan dan dipertajam dalam membangun komitmen bekerja demi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam  pemberian   pekerjaan,   pimpinan   tim   masih   belum   memberikan tanggung jawab seutuhnya kepada anggota. Hal ini disebabkan  adanya kekhawatiran anggota belum mampu  menjalankannya. Pemberian tugas diberikan kepada anggota tim yang dipercaya mampu menjalankannya.
Selanjutnya, dalam mewujudkan kerja   tim yang solid, tentu      perlu dikembangkan kerja sama, kepercayaan dan kekompakan. Kerja sama yang dibangun masih  belum maksimal,  hal  ini  masih  terdapatnya  anggota  tim  bekerja  secara individu.  Demikian pula   tanggung  jawab  pekerjaan  masih  dilaksanakan  secara perseorangan, hal ini karena interaksi anggota dalam tim masih kurang.
Untuk  meningkatkan  kompetensi  dari  pegawai  swasta,  maka  diperlukan pelatihan dan pengembangan. Pelatihan dan pengembangan merupakan upaya untuk memberikan keterampilan  yang dibutuhkan para pegawai untuk dapat menjalankan pekerjaan dan tugas-tugas secara sempurna. Karena itu, pelatihan dan pengembangan bukan hanya diperlukan oleh pegawai baru, tetapi juga diperlukan oleh pegawai lama yang   sudah   berpengalaman.   Meskipun   program  pelatihan   dan   pengembangan memakan  waktu dan dana  yang  cukup  besar,  namun  hampir  semua  institusi melaksanakannya. Biaya yang   dikeluarkan untuk program pelatihan dan pengembangan disebut sebagai investasi dalam bidang sumber daya manusia.
Pelatihan dan pengembangan merupakan dua istilah yang selalu digunakan secara berdampingan, namun sesungguhnya kedua istilah ini memiliki konotasi yang berbeda. Pelatihan (training) merupakan usaha untuk memperbaiki keterampilan, dan cara pelaksanaan pekerjaan yang  sedang atau yang akan menjadi tanggung jawab seseorang. Pelatihan juga dapat dikatakan sebagai  suatu proses pengajaran kepada pegawai   baru  atau   lam tentang   keterampilan   dasar   yang   diperlukan   untuk menjalankan tugas-tugasnya. Pelatihan merupakan upaya untuk lebih  mengaktifkan kerja  pegawai  yang sebelumnya  kurang  aktif,  mengurangi  dampak  negatif  yang disebabkan kurangnya pendidikan, pengalaman atau kepercayaan diri para pegawai.
Sedangkan pengembangan (development) mempunyai jangkauan yang lebih luas dibanding  dengan  pelatihan,  dalam  upaya  memperbaiki  dan  meningkatkan pengetahuan, kemampuan serta sikap dan kepribadian. Pengembangan lebih fokus pada <.span>pemberian kesempatan  belajar yang didesain untuk membantu pengembangan diri para pegawai. Tujuan pengembangan bukan hanya terbatas pada upaya perbaikan kinerja, namun lebih berorientasi jangka panjang. Di mana pengembangan diarahkan untuk menyiapkan pegawai agar dapat memegang tanggung jawab atas suatu jabatan ataupun pekerjaan di masa mendatang.  
Selain pelatihan dan pengembangan, juga berbagai fasilitas sangat diperlukan untuk mendukung kinerja pegawai. Secara umum, fasilitas adalah segala sesuatu yang digunakan, dipakai,  ditempati dan dinikmati oleh seseorang. Fasilitas ini ada yang berbentuk fisik dan ada yang non  fisik. Fasilitas yang berbentuk fisik di antaranya adalah   ruangan kerja, peralatan, sarana  transportasi. Sedangkan fasilitas non fisik diantaranya adalah kenyamanan, keamanan dan ketentraman serta kesejahteraan yang bersifat mental spritual.
Berkaitan dengan  fasilitas,  setiap  pegawai  di  Universitas  Muhammadiyah Sumatera  Utara mendapat fasilitas sesuai ketentuan kampus. Keadaan fasilitas di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara juga dipandang sudah memadai, karena setiap tahunnya  tersedia  anggaran  yang  layak.  Khusus  fasilitas  fisik  selalu  ada perbaikan ataupun  penambahan sesuai  program  yang  telah  ditetapkan.  Namun fenomenanya sama dengan pelatihan dan pengembangan, di mana fasilitas tersebut belum membawa perubahan yang signifikan terhadap kinerja pegawai.
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara merupakan institusi  pendidikan tinggi yang  bertujuan membentuk sumber daya manusia yang berkualitas melalui proses  belajar mengajar.   Ketenagaan  yang  terlibat  di  dalam  pelayanan  proses pembelajaran,  yaitu tenaga  administratif   yang  terdiri  dari  tenaga  administrasi, laboran,   teknisi   dan  pustakawan.   Ketenagaan   ini   memerlukan   pelatihan   dan pengembangan  serta  fasilitas yang  memadai  sesuai  kebutuhan  sehingga  kinerja mereka lebih produktif.
Klik Download Untuk mendapatkan File Lengkap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download Tesis Gratis

Cara Seo Blogger