BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menghadapi era globalisasi dan telah
diberlakukannya Otonomi Daerah faktor sumber daya manusia sangat penting,
artinya prinsip pengelolaan lembaga Pemerintah yang profesional, ramping dan
diisi pegawai yang punya prestasi kerja tinggi merupakan kebutuhan yang sangat
mendesak, karena kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur negara punya andil yang cukup
besar dalam menentukan keberhasilan pembangunan nasional, baik pembangunan
fisik maupun non fisik. Hal ini dilandasi suatu kenyataan bahwa Pegawai Negeri
Sipil merupakan tulang punggung negara, sehingga tujuan pembangunan nasional
untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 sangat ditentukan oleh pelaksanaan tugas yang
diberikan pada Pegawai Negeri Sipil.
Dengan demikian peningkatan mutu Pegawai Negeri
pada masa pembangunan atau era Otonomi Daerah sekarang ini sangat diperlukan
secara berkelanjutan, dan diharapkan dalam peningkatan mutu tersebut dapat
diperoleh pegawai negeri yang benar-benar mampu mengemban tugas pokok dan
fungsi yang pada akhirnya dapat memperlancar dan mempercepat tercapainya tujuan
pembangunan nasional. Pegawai Negeri yang dimaksud adalah pegawai negeri yang
berwibawa, berdaya guna, bersih, loyal, penuh kesetiaan dan ketaatan pada
Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah Kesatuan Republik Indonesia serta
diisi tenaga tenaga yang ahli, mampu menjalankan tugas pokok dan fungsi bidang
masing-masing dan hanya mengabdikan diri kepada kepentingan Negara dan Rakyat.
Untuk meningkatkan kwalitas Pegawai Negeri sebagaimana dimaksud, maka berbagai
upaya atau strategi dilakukan antara lain :
1. Melalui pendidikan formal, misalnya bagi pegawai yang
menduduki jabatan struktural untuk
mengikuti pendidikan struktural (DIKLAT PIM IV, DIKLAT PIM III, DIKLAT PIM II)
2.Melalui
pelatihan dan pengembangan sesuai bidang tugas yang diarahkan untuk mewujudkan
tujuan-tujuan organisasi demi kelancaran pelaksanaan tugas pada waktu bersamaan
juga diarahkan untuk mewujudkan tujuan-tujuan dari pegawai secara perorangan.
Pembinaan, penyempurnaan, penertiban, disiplin dan
kepemimpinan yang bisa memotivasi pegawai secara terus menerus akan mampu
meningkatkan prestasi kerja pegawai. Motivasi, disiplin dan kepemimpinan serta
prestasi kerja pegawai dapat dipengaruhi oleh faktor yang bersifat sosiologis
maupun psikologis. Faktor sosiologis berkenaan dengan hubungan sosial antara
pegawai dalam suatu organisasi dengan lingkungan masyarakat. Seorang Pegawai
sikap dan tingkah lakunya tidak dapat dilepaskan dari kondisi adat istiadat
ataupun kebiasaan - kebiasaan lingkungan asalnya, karena itu hubungan sosial
antara pegawai dalam suatu organisasi dan hubungannya dengan lingkungan
masyarakat merupakan faktor yang potensial bagi kepentingan suatu organisasi.
Sedangkan faktor psikologis yaitu yang berkenan dengan sifat-sifat dan
kepribadian setiap pegawai, baik statusnya sebagai pimpinan maupun staf . Walau
kondisi lingkungan sudah tercipta dengan baik, tetapi kalau kondisi psikologis
pegawai kurang dapat menunjang maka akan berpengaruh terhadap proses kegiatan
yang akhirnya akan mempengaruhi prestasi kerja dalam pencapaian tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengamatan secara sepintas, peranan motivasi,
dan kedisiplinan yang sesuai bagi
pegawai belum berhasil baik dalam meningkatkan prestasi kerja. Hal ini bisa
dilihat karena masih banyak kehadiran pegawai yang sering terlambat atau tidak
hadir tanpa keterangan, pulang lebih cepat dari jam kerja yang telah
ditentukan, terlihat mondar-mandir saat jam kerja, bercerita yang kurang
bermanfaat bagi kepentingan dinas atau kelompok, keluar untuk belanja ke
pertokoan, bermain catur, meramal judi, saat jam kerja sehingga sangat
merugikan Dinas dimana mereka bekerja.
Sistem prestasi kerja merupakan sistem kepegawaian
sebagai informasi dalam mengangkatkan seseorang guna menduduki suatu jabatan
atau naik pangkat, didasarkan atas kecakapan dann prestasi yang telah dicapai
oleh pegawai. Berdasarkan Undang-Undang Pokok Kepegawaian nomor 43 tahun 1999
disebutkan bahwa "Pembinaan Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan berdasarkan
sistem karir dan prestasi kerja" sehingga prestasi kerja yang tinggi
merupakan perwujudan dari kualitas Pegawai Negeri Sipil dan hal ini cukup
penting dalam rangka menunjang kelancaran untuk mencapai tujuan organisasi.
Dengan prestasi kerja tinggi beraarti para pegawai negeri sipil benar-benar
dapat berfungsi sebagai penghasil kerja yang tepat guna dan berhasil guna
sesuai dengan sasaran-sasaran organisasi yang hendak dicapainya Musanef, ( 1987
) Apabila tujuan peningkatan prestasi
kerja para pegawai negeri sipil dapat terpenuhi, maka tujuan pembangunan untuk
menciptakan masyarakat adil dan makmur sesuai dengan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 akan segera tercapai.
Adapun salah satu pedoman tentang pembangunan pada
dasarnya adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja untuk mengubah suatu
keadaan menjadi lebih baik dari sebelumnya menurut Bintoro Tjokro Amidjoyo (
1982 ) Pembangunan yang merupakan suatu proses tanpa akhir suatu kontinuitas
perjuangan mewujudkan ide dan realitas yang terus berlangsung sepanjang kurun
waktu dan sejarah.
Kegiatan Pembangunan menuntut tersedianya tenaga
yang profesional, untuk itu perlu adanya aparatur yang mempunyai komitmen dan
dedikasi yang tinggi sehingga pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dapat
dikerjakan secara optimal, efektif dan efisien.
Untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
personil guna mewujudkan peningkatan kinerja dalam perencanaan dan pengawasan
serta peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat perlu pegawai yang
berprestasi tinggi memahami fungsinya sebagai Abdi Negara dan Abdi Masyarakat.
Untuk itu pembinaan motivasi kedisiplinan dan kepemimpinan yang sesuai kepada
para pegawai Dinas Pendidikan Kota Batu Permukiman dan Prasarana Wilayah mutlak
perlu dilakukan efektif, efisien dan berkesinambungan sehingga akan tercapai
prestasi kerja secara optimal yang menjadi tujuan organisasi.
Dinas Pendidikan Kota Batu meningkatkan kualitas
para pegawainya, telah banyak memberikan pembinaan baik yang berupa peningkatan
disiplin kerja, kerja keras maupun memberikan motivasi, tetapi hasil yang telah
dicapai belum dapat diketahui secara pasti, oleh karena itu hal diatas
merupakan suatu topik yang menarik untuk diteliti secara ilmiah yang dituangkan
dalam permasalahan utama yaitu apakah ada pengaruh motivasi, dan kedisiplinan terhadap prestasi kerja Pegawai
Negeri Sipil di Dinas Pendidikan Kota Batu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar