Penelitian tentang Pengaruh Faktor Kepemimpinan Situasional terhadap Prestasi Kerja Pegawai ini berangkat dari permasalahan bahwa Dinas Kehutanan Perkebunan dan Lingkungan Hidup sebagai organisasi pemerintah penting untuk selalu meningkatkan kinerjanya melalui peningkatan prestasi kerja pegawai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh dari variabel-variabel : hubungan atasan-bawahan, struktur tugas dan kekuasaan & wewenang sebagai faktor situasional terhadap prestasi kerja pegawai di Dinas Kehutanan Perkebunan dan Lingkungan Hidup, Kabupaten Malang. Model kepemimpinan menggunakan model kontingensi yang telah dikembangkan oleh Fiedler. Hipotesis penelitian ini adalah bahwa diduga variabel sebagai mana tersebut di atas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Dan juga diduga terdapat salah satu variabel yang mempunyai pengaruh yang paling dominan.
Jenis
penelitian menggunakan eksplanatori dan teknik pengambilan sampel
dengan cara acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner
yang mehbatkan 50 orang responden. Sebelum diterapkan untuk penelitian
terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner,
yang hasilnya menyatakan bahwa kuesioner tersebut cukup valid dan
reliabel. Analisis data menggunakan metode regresi berganda dan untuk menguji
hipotesis digunakan uji F, uji t, analisis koehsien determinasi, anhsis koefisien
regresi dan analisis koefisien korelasi parsial dengan tingkat signifikansi 0,05.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel hubungan atasan- bawahan,
struktur tugas dan kekuasaan & wewenang secara bersama-sama mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja pegawai. Sebesar 72,9% perubahan yariabel
prestasi kerja disebabkan oleh perubahan secara bersama-sama variabel hubungan atasan-bawahan, struktur tugas dan kekuasaan & wewenang. Variabel kekuasaan dan
wewenang mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap prestasi kerja
pegawai. Adapun sumbangan variabel kekuasaan dan wewenang terhadap
naik-turunnya variabel prestasi kerja adalah
sebesar 30,7%, di mana variabel-variabel babas lainnya konstan. Gaya
kepemimpinan yang efektif berdasarkan faktor situasional hasil penelitian adalah gaya kepemimpinan yang
berorientasi pada tugas. Hasil penelitian
ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Fiedler, Sujak (1990) dan Siagian
(1999) dan juga mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Sanjaya (1991), Suaedi (1994), Gandhi (2000) dan Kusdiyanti (2001).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar