Era
globalisasi yang ditandai dengan pasar bebas ASEAN pada 2003, Asia Pasifik
(APEC) tahun 2010, dan pasar bebas global tahun 2020 akan membuka peluang
sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia. Percaturan antar bangsa dalam segala
aspek kehidupan akan membuka peluang kerja dan menuntut tersedianya sumberdaya
manusia yang mampu menjawab tantangan zaman dan mampu bersaing. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, perusahaan-perusahaan
Abad 21 ini
sexing disebut sebagai abad millenium atau sebagian orang menyebut dengan era
globalisasi. Pada era ini perkembangan informasi dan teknologi sangat pesat.
Perusahaan dan individu dituntut untuk selalu menyesuaikan diri dengan
perubahan dan perkembangan yang ada agar tetap eksis dan unggul. Pasar akan terbuka bebas karena akan terjadi liberalisasi perdagangan dan
investasi. Sebagai konsekuensinya hubungan dan persaingan antar negara akan
terbuka bebas. Perusahaan yang ada tidak hanya bersaing dengan perusahaan
lokal, melainkan juga bersaing dengan perusahaan yang datang dari dunia
internasional.
Untuk itu sektor keuangan harus dapat menciptakan dan memiliki keunggulan
kompetitif yang berkesinambungan. Kinerja sumber daya manusia merupakan salah
satu faktor kunci dalam perusahaan untuk menciptakan dan memiliki suatu
keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.
Melihat besarnya peran sumber daya manusia atau pegawai dalam pencapain
tujuan organisasi maka hadirnya pegawai yang memiliki kecakapan dan keterampilan
serta motivasi dalam diri masing-masing individu sangat dibutuhkan. Perhatian
dan pembinaan terhadap pegawai sangatlah penting demi kelangsungan dan kemajuan
organisasi agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan. Untuk itu
keadaan lingkungan kerja dari suatu organisasi tempat seseorang bekerja dapat
berpengaruh terhadap pandangan maupun sikap dari orang tersebut baik terhadap
atasan, teman sekerja maupun pekerjaanya.
Seorang atasan (pimpinan) diharapkan mempunyai kemampuan memimpin yang baik
agar tujuan organisasi dapat tercapai. Adapun yang dimaksud dengan kemampuan
memimpin adalah kemampuan untuk memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan
berkomunikasi dengan bawahannya. Disamping itu seorang atasan harus bersifat
fleksibel, dalam arti dapat beradaptasi dengan bawahannya (pegawai) dan
lingkungan kerjanya. Untuk itu dibutuhkan hubungan kerja yang baik antara
atasan dengan bawahan, dan antara teman sekerja sehingga mendorong melakukan
kerjasama guna mencapai tujuan organisasi.
Memberi pengarahan secara sempurna merupakan kegiatan untuk menjelaskan
perintah kepada bawahan dengan cara menolong pekerja agar dapat berprestasi
secara efektif. Pengarahan dapat pula bersifat memberi koreksi yaitu
menunjukkan kelemahan atau kekurangan yang ada pada pegawai dalam pelaksanaan
tugasnya. Hal ini sangat penting bagi pimpinan untuk menetapkan kebijakan dalam
pembinaan pegawai. Bagi pegawai, hasil penilaian dapat dijadikan ukuran dalam
rangka meningkatkan kemampuan pelaksanaan tugas secara benar.
Variabel usia dan pengalaman kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kemauan dan kebanggaan pegawai pada organisasi. Pengalaman kerja, seperti
keandalan organisasi di masa lampau dan cara pekerja lainnya memperbincangkan dan
mengutarakan perasaan mereka mengenai organisasi mempengaruhi diri pribadi pegawai
maupun pekerjaan yang ditangani. Pengalaman kerja menunjukkan berapa lama pegawai
dapat bekerja dengan baik. Pengalaman kerja yang telah didapat seorang pegawai
akan dapat meningkatkan kemampuan dalam bekerja.
Kinerja hanya dapat ditingkatkan dengan motivasi kerja yang tinggi,
pengetahuan dan keahlian dalam melakukan tugas dan persepsi pecan yang positif
dimiliki seseorang. Dengan demikian kinerja merupakan fungsi motivasi, keahlian
dan persepsi. Dapat dikatakan bahwa ada dua dimensi penting dalam memahami
konsep kinerja yaitu dimensi motivasi dan dimensi kemampuan (keahlian dan
persepsi). Dengan kata lain seorang pegawai akan mencapai kinerja yang tinggi,
jika memiliki motivasi yang tinggi dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan
ditunjang oleh pengalaman kerja yang dimiliki. Disamping itu kondisi lingkungan
kerja juga turut berpengaruh dalam mengukur kinerja suatu organisasi.
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti “Pengaruh Hubungan Kerja, Pengalaman Kerja
Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Pengelolaan Keuangan
Daerah Kabupaten Probolinggo”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar