PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN, KEMATANGAN PEGAWAI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI DI ... (365)

 

Belakangan ini lingkungan pendidikan dan organisasi mengalami perubahan yang sangat cepat, globalisasi, liberalisasi pendidikan, deregulasi dan kemajuan teknologi informasi menciptakan realitas baru persaingan yang kian ketat. Kita tak dapat memperkirakan dengan mudah apa yang akan terjadi esok hari, segalanya serba tak menentu, akan terjadi kondisi ini tidak dapat dihindari. Untuk itu organisasi terus membutuhkan kerjasama dari berbagai sumber daya yang dimiliki untuk tumbuh menjadi besar, kokoh, bertahan, dan tangguh menghadapi aneka ragam tantangan serta unggul dalam persaingan.

Agar terjadi kerjasama maka diperlukan pemimpin yang dapat memberikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan mengelola sumber daya manusia dan diperlukan kedisiplinan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing, serta mendukung satu sama lain untuk memberikan kontribusi terbaik bagi organisasi.

Pencapaian tujuan organisasi merupakan fokus utama dibentuknya organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi pendidikan. Suatu organisasi akan berhasil mencapai tujuan dan program-programnya bila orang yang bekerja dalam organisasi itu dapat melakukan tugasnya dengan baik sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya masing-masing, serta mendukung satu sama lain untuk memberikan kontribusi yang terbaik bagi organisasi. Untuk itu diperlukan seorang pemimpin yang dapat memberikan pengaruhnya dan mengarahkan segala sumber daya ke arah pencapaian tujuan organisasi (Thoha, 2001).

Di dalam lingkungan pendidikan yang semakin kompleks dan selalu berubah seperti saat ini diperlukan kepemimpinan yang mampu mengantisipasi kondisi ke depan, yang lebih relevan dengan situasi yang serba kompleks seperti sekarang ini. Esensi kepemimpinan adalah memfasilitasi pengembangan individu untuk merealisasikan potensi dirinya.

Pada akhirnya kemajuan organisasi terutama pada Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar tentunya bergantung pada kualitas dan perilaku pemimpin serta disiplin kerja Pegawai itu sendiri. Seperti yang dikemukakan Purnomosidi (1990) menyatakan bahwa:

Kepemimpinan merupakan variabel yang harus dipertimbangkan karena dianggap mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain supaya berbuat yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam kehidupan berorganisasi.

 

Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu ungkapan mulia mengatakan bawa pemimpinlah yang bertanggungjawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan, merupakan ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi yang terpenting (Thoha, 2001).

Selain itu kepemimpinan yang dapat mempengaruhi organisasi di dalam proses pencapaian tujuan maka komitmen individu dalam organisasi, disiplin kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai, sebab perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan pertambahan penduduk yang terus meningkat, masalah lingkungan, keterbukaan komunikasi yang menyebabkan tranformasi nilai dalam kehidupan. Semua itu menuntut kualitas sumber daya manusia serta disiplin individu yang ada dalam organisasi.

Adapun yang dimaksud dengan disiplin seperti yang dikemukakan oleh Simomora dikutip oleh Thoha (1997) adalah seperti berikut: Disiplin (discipline) adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri Pegawai dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam sebuah organisasi. Tindakan disipliner menuntut suatu hukuman terhadap Pegawai yang gagal memenuhi standar-standar yang ditentukan. Tindakan disipliner yang efektif terpusat pada perilaku Pegawai yang salah, tidak pada Pegawai sebagai pribadi. Tindakan disipliner yang dilaksanakan secara tidak benar adalah destruktif bagi Pegawai dan organisasi. Dengan demikian, tindakan disipliner haruslah tidak diterapkan secara serampangan.

Kepemimpinan mencakup aspek kemampuan menggerakkan, mengerahkan dan mempengaruhi bawahan atau anggota organisasi untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan demi tercapainya tujuan bersama. Dari definisi tersebut terdapat tiga implikasi yaitu: (1) Kepemimpinan meliputi penggunaan pengaruh dan semua hubungan dapat melibatkan kepemimpinan; (2) Kepemimpinan mencakup pentingnya proses komunikasi yang bisa mempengaruhi perilaku dan prestasi kerja pengikutnya; (3) Kepemimpinan memfokuskan pada pencapaian tujuan, karena pemimpin yang efektif harus berhubungan dengan tujuan individu, kelompok, dan organisasi.

Efektitivitas dan keberhasilan organisasi ditentukan oleh kualitas pemimpin dalam memimpin organisasi dan juga kualitas Pegawai sebagai anggota organisasi. Pegawai harus merasa tertarik, merasa memiliki, sehingga akan mempertahankan keberadaannya di dalam organisasi. Perasaan memiliki terhadap organisasi akan mendorong Pegawai untuk melakukan tugasnya dengan baik bahkan mereka rela melakukan pekerjaan ataupun tugas di luar tanggung jawab pekerjaannya demi kelangsungan hidup organisasi.

Dalam situasi saat ini diperlukan  para pemimpin organisasi yang mampu menghadapi perubahan berkesinambungan. Dengan demikian organisasi dapat besaing dalam situasi ekonomi yang perubahannya secara tepat, kepemimpinan yang diperlukan Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar pada saat ini adalah kepemimpinan yang dapat meningkatkan kesadaran bawahan dengan memberikan dorongan, cita-cita dan nilai moral yang lebih tinggi serta pengembangan potensi dan performance bawahannya.

Peneliti Universitas Ohio (Hersey and Blachard, 1992) berusaha mengidentifikasi berbagai dimensi perilaku pemimpin, dan mendefinisikan kepemimpinan sebagai perilaku seseorang pada saat mengarahkan aktifitas kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Pada akhirnya maka mempersempit uraian perilaku pemimpin dalam 2 dimensi: struktur inisiasi dan konsiderasi (initiating structure & consideration). Struktur inisiasi mengacu pada perilaku pemimpin dan menggambarkan hubungan antar dirinya sendiri dengan anggota kelompok kerja, dalam membentuk pola organisasi, saluran komunikasi, dan metode atau prosedur yang ditetapkan dengan baik. Struktur konsiderasi mengacu pada perilaku yang menunjukkan persahabatan, kepercayan timbal balik, rasa hormat dan kehangatan dalam hubungan antar pemimpin dengan anggotanya. Untuk itu diperlukan seorang pemimpin yang mampu memotivasi bawahan, menciptakan keyakinan, dan kekuatan yang dapat menggerakkan potensi bawahan, melakukan unjuk kerja yang maksimal.

Perilaku pemimpin yang demikian sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi termasuk Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar sebagai suatu unit organisasi yang memberikan pelayanan bagi masyarakat umum di Kabupaten Blitar. Perilaku pemimpin Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar sudah menunjukkan keadaan yang diinginkan. Hal ini dapat dilihat dari perilaku pemimpin dalam melaksanakan tugas, perilaku pemimpin dalam membangun hubungan dengan kematangan Pegawai dan disiplin kerja serta upaya peningkatan kinerja dengan para Pegawai sudah berjalan dengan baik.

Hal ini bisa dibuktikan pada perilaku pemimpin yang berorientasi pada tugas di Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar. Pemimpin memberikan wewenang tugas kepada bawahan dan bawahan akan melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang di perintahkan. Apabila tugas yang diberikan kepada bawahan itu terlalu rumit dipahami maka, pimpinan akan memberikan penjelasan dan pengarahan sampai bawahan itu paham dan mengerti sehingga mampu meningkatakan kinerja pegawai secara baik. Dengan demikian tugas bisa dilaksanakan sesuai dengan apa yang diinginkan. Untuk pelaksanaan pekerjaan itu tidak di targetkan dalam waktu sekian hari harus selesai tetapi pelaksanaan itu dikerjakan selesai dan sesuai dengan bobot yang diinginkan. Pada waktu pelaksanaan tugas bawahan bekerja dengan sebaik-baiknya. Dan pada waktu itu pengawas selalu mengontorol kerja bawahan agar bawahan bekerja dengan sungguh-sungguh. Di dalam pelaksanan ini bawahan memang semuanya sudah paham akan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, sehingga dalam setiap harinya semua menjalankan tugas sesuai dengan apa yang diperintahkan pemimpin.

Perilaku pada hubungan di Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar yang diterapkan adalah pimpinan dalam pelaksanaan hubungan dengan bawahannya untuk melaksanakan pekerjaan itu, pimpinan memberikan dukungan dan motivasi agar bawahan melaksanakan pekerjaannya untuk memperoleh hasil yang baik. Di dalam pelaksanaan ini antara pimpinan dan bawahan sering mengadakan musyawarah untuk mencapai mufakat yang dilakukan 1 bulan sekali. Di dalam diskusi ini Pegawai bebas mengemukakan pendapat sehingga apabila ada masalah ini bisa dipecahkan agar tercipta suatu tujuan yang diinginkan.

Di dalam kematangan Pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, disini Pegawai memiliki dua bagian antara lain kemampuan dan kemauan. Kemampuan Pegawai diperoleh dari pengalaman kerja yang telah dilaksanakan melalui bidang pendidikan. Dengan pengalaman yang banyak akan menjadi bekal yang sangat berarti untuk masa depan. Setelah banyak pengalaman dan telah menimba dari berbagai bidang ilmu maka akan timbul suatu kemauan dan keyakinan dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Berawal dari sinilah Pegawai akan mempunyai keyakinan dan motivasi untuk maju yang menghasilkan peningkatan kinerja secara baik.

Disiplin kerja yang diterapkan disini meliputi kedisiplinan para pegawai di dalam pelaksanaan tugas yang telah berjalan seperti sedia kala. Pegawai bekerja menurut aturan waktu yang dimulai dari hari Senin sampai Jumat dengan ketentuan bekerja jam 08.00-16.00, sedangkan untuk hari Sabtu merupakan hari krida, sehingga Pegawai bisa istirahat di rumah dan semua pegawai patuh dan taat pada tata tertib yang berlaku artinya para pegawai melaksanakan tugas secara normatif yang mana disini tidak ada aturan tertulis tetapi berlaku secara umum dan bisa diterima di kantor ini. Apabila pimpinan memberikan tugas maka bawahan langsung melaksanakan apa yang menjadi kewajiban dan tanggung jawabnya.

Pada saat ini dengan terjadinya perubahan pada berbagai dimensi kehidupan terutama sebagai  suatu unit pengembangan SDM dalam menghadapi perubahan sebagai dampak dari krisis multi dimensi yang menerpa bangsa Indonesia sejak tahun 1997, maka perilaku pemimpin merupakan faktor penentu, selain faktor-faktor lain yang berpengaruh. Oleh sebab itu diperlukan pemimpin yang profesional dan berkompeten yang mampu memberikan pengaruh serta pengarahan agar dapat melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan organisasi. Selain itu pemimpin juga harus mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lingkungan organisasi sehingga bisa meningkatkan disiplin serta kinerja yang baik dalam bekerja.

Berangkat dari latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini mencoba penyusun mengupas untuk memilih judul “ Pengaruh Perilaku Pemimpin dan Disiplin Kerja terhadap Peningkatan Kinerja (Studi Pada Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar). Penelitian ini merupakan pengulangan terhadap penelitian yang dilakukan oleh Ummi Zunaidah (2005), walaupun demikian penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik bagi perkembangan ilmu maupun untuk kepentingan aplikatif, sebab obyek penelitian dan waktu pelaksanaannya berbeda.

Klik Download Untuk mendapatkan File Lengkap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download Tesis Gratis

Cara Seo Blogger