PENGARUH KEJELASAN PERAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN KEMAMPUAN TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN TUGAS PEGAWAI DI .. (352)

 

Suatu organisasi dalam menjalankan aktivitasnya akan selalu berhadapan dengan manusia sebagai sumber daya yang dinamis dan memiliki kemampuan untuk terus berkembang. Sumber daya manusia adalah aset organisasi yang paling penting karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa adanya peran aktif dari mereka.

Usaha yang dilakukan manusia melalui organisasi pada dasarnya tertuju pada pemenuhan kebutuhan (need) sebagai manusia, kemampuan memenuhi kebutuhannya itu merupakan persyaratan penting dalam menempatkannya pada kedudukan sesuai dengan harkat dan martabatnya agar dapat hidup secara manusiawi, dan selanjutnya dalam kenyataannya manusia berorganisasi adalah untuk bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhannya, sedang sebaliknya kebutuhan itu pula yang menjadi obyek manusia berorganisasi.

Di sisi lain tingkah laku/ sikap seseorang dipengaruhi serta dirangsang oleh keinginan, kebutuhan, tujuan dan kepuasannya, yang timbul dari diri sendiri (internal) maupun lingkungannya (eksternal). Rangsangan yang berbentuk material dan non material ini akan menciptakan motivasi yang mendorong seseorang untuk bekerja atau beraktivitas. Adanya keterbatasan yang dimiliki sebagai individu baik fisik, daya pikir maupun waktu maka agar kebutuhannya tersebut dapat diwujudkan, manusia harus bekerjasama dengan yang lain, yang biasanya dilakukan dalam suatu wadah organisasi.  Keberadaan manusia dalam suatu organisasi memungkinkan manusia untuk meraih hasil yang sebelumnya tidak mungkin dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri.

Melalui pemanfaatan kemampuan yang dimiliki, mereka secara bersama-sama dapat berkreasi positif mencapai pengharapan serta mencapai tujuan organisasi dengan adanya hubungan yang saling membutuhkan dan menguntungkan di antara keduanya.

Selanjutnya keberhasilan organisasi tergantung dari perilaku individu, guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, perlu memperhatikan individu sesuai dengan ketentuan yang ada, seperti memberikan pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari­-hari, jaminan keamanan, kesempatan untuk berinteraksi termasuk hak untuk mengambil keputusan dan kesempatan untuk mengembangkan karier atau potensi dirinya. Mengingat manusia sebagai pemeran sentral dan mempunyai kedudukan penting dari pada sumber daya yang lain dalam organisasi, maka manajer sebagai pemimpin organisasi perlu selalu memberikan motivasi serta memahami apa yang menjadi kebutuhan anggotanya. Dengan motivasi yang tinggi diharapkan dapat menimbulkan komitmen anggota terhadap organisasinya, yang pada gilirannya akan menjadi kekuatan bagi organisasi itu sendiri.

Komitmen karyawan terhadap organisasinya menjadi syarat penting karena beberapa organisasi yang sukses secara menakjubkan di dunia modern telah mengakui bahwa motivasi dan komitmen pekerja merupakan senjata yang paling kompetitif dan ampuh. Agar komitmen tetap melekat pada diri karyawan, maka pengharapan dan kebutuhan hidup karyawan harus dapat dipenuhi oleh organisasi. Apabila komitmen karyawan telah terbentuk maka karyawan tersebut akan bekerja dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan organisasi, hal ini akan ditunjukkan dengan sikap kesetiaan, kemauan bekerja keras dan lebih produktif serta mempunyai rasa kebanggaan terhadap organisasinya.

Untuk mencapai kinerja organisasi yang lebih baik dan tinggi, maka organisasi harus selalu meningkatkan motivasi dan komitmen kerja karyawannya yang pada akhirnya akan meningkatkan tingginya kinerja organisasi.

Organisasi sangat mendambakan adanya tenaga kerja yang memiliki prestasi kerja yang baik. Prestasi kerja tenaga kerja tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain adalah motivasi, pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, gizi dan kesehatan, upah dan gaji, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, hubungan industrial, kesempatan berprestasi, kebijaksanaan pemerintah, investasi, perijinan, moneter, fiskal, harga, distribusi, tata nilai, etos kerja/adanya kemauan kerja yang kuat, dan sebagainya.

Ukuran kualitas sumber daya manusia, sebagai tenaga kerja diantaranya dapat dilihat dari aspek prestasi kerja, yaitu hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi kerja adalah kematangan kerja pegawainya. Kematangan kerja dari pegawai sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi kerja.

Thoha (1986) mengatakan bahwa kemampuan merupakan salah satu unsur dalam kematangan kerja, berkaitan dengan pengetahuan atau keterampilan yang dapat diperoleh dari pendidikan, latihan dan pengalaman. Adapun kemauan yang merupakan unsur lain dari kematangan kerja bertahan dengan diri dan motivasi seseorang.

Pimpinan instansi harus mampu melihat kemampuan dan kemauan atau kehendak serta kebutuhan para. pegawai dalam mencapai tujuannya, dengan mengetahui apa yang dibutuhkan pegawainya tersebut maka akan mempermudah bagi pimpinan untuk mengarahkan dan membimbing bawahannya. Bagi pimpinan sangatlah penting untuk secara terus-menerus melakukan usaha-usaha dalam memupuk kematangan kerja pegawai dengan harapan agar pegawai tersebut dapat berprestasi lebih balk lagi. Usaha meningkatkan kematangan kerja pegawai bukanlah hal yang mudah. Hal ini dapat dilakukan dengan usaha meningkatkan kemampuan dan kemauan kerja pegawai.

Ketidakefektifan pelaksanaan tugas yang dikarenakan oleh ketidakjelasan peran dapat  digambarkan  baik  secara  organisasional  maupun  personal,  dengan  beberapa contoh  sebagai  berikut  :  terdapat  adanya  Sub Dinas  atau  bagian   di  satu  biro  yang sering  melakukan  kegiatan  yang  sebenarnya  menjadi  kewenangan,  tugas  pokok  dan fungsi  dari  Dinas/Instansi  teknis  ;  adapula  Sub Dinas  yang  nomenklaturnya  sama dengan  salah  satu  sub  dinas  pada  badan/lembaga  lainnya  -  hal  ini  secara  umum mengakibatkan  timbulnya  suatu  persepsi  yang  memperlihatkan  pasti  akan  terjadi ketumpangtindihan  pelaksanaan  tugas  pokok  dan  fungsi     ;  disamping  itu  terjadi indikasi  semakin  berkurangnya  tugas  pokok  dan  fungsi  salah  satu  biro  -  setelah penerapan  anggaran  kinerja  ;  semakin  berkurangnya  atau  menurunnya  tugas  dan fungsi   yang diemban oleh bagian atau Sub Dinas ; masih adanya Kepala Sub Dinas yang bekerja amat santai.

Dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan   yang dapat berjalan dengan lancar dan efektif, maka diperlukan orang-orang yang memiliki kemauan atau motivasi kerja yang  kuat  sesuai  dengan  bidang  tugasnya.  Faktor  utama  sebagai  penguat  motivasi yang  harus  dimiliki  oleh  seorang  pemimpin  (manager)  yaitu  berasal  dari  dalam  diri sendiri,  antara  lain    :    harus  memiliki  prinsip  bahwa  kerja  adalah  ibadah,  pandai mensyukuri  nikmat  yang  diterima,  menyikapi  apa  yang  terjadi  saat  ini  adalah  yang terbaik,  melaksanakan  tugas    dengan  hati  yang  ikhlas,  menyikapi  perubahan  yang terjadi  secara  positif,  memiliki  prinsip  bahwa  harta  dan  pangkat  tidak  selamanya memberikan  kebahagian,  pandai  mengelola  perasaan  kecewa,  menikmati  kepuasan dari hasil kerja, berusaha untuk menjadi contoh orang lain, berusaha menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai ”Pengaruh  kejelasan peran, komitmen organisasi dan kemampuan terhadap efektifitas pelaksanaan  tugas  pegawai  di  Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Blitar”.

 Klik Download Untuk mendapatkan File Lengkap

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download Tesis Gratis

Cara Seo Blogger