PENGARUH PERILAKU INDIVIDU DAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI ... (371)

 

Masalah manajemen sumberdaya manusia yang berhubungan dengan organisasi akhir-akhir ini sangat penting dan banyak diperbindangkan dalam kaitannya dengan produktivitas kinerja pegawai. Dimana pada hakikatnya bagaimana orang dapat dikelola dengan cara yang terbaik untuk kepentingan organisasi. Pada dasarnya organisasi adalah strategi besar yang diciptakan untuk mengatur orang-orang yang bekerja bersama-sama di dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan, diperlukan usaha-usaha interaksi kerjasama dan koordinasi antar individu.

Organisasi menurut Schein (1982) yang dikutip oleh (Muhammad, 2002) yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian lain dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut.

Sementara individu-individu di dalam organisasi berasal dari lingkungan yang berbeda-beda, oleh karena itu diperlukan pemahaman faktor psikologi, sosiologi, psikologi sosial dan antropologi, sehingga perubahan individu akan dapat terlihat dengan menggunakan unsur-unsur psikologi, sosiologi, psikologi sosial dan antropologi dalam kegiatan-kegiatan suatu organisasi.

Dari pandangan diatas dapat dikatakan bahwa sesuatu dapat mencapai tujuan yang diharapkan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang setelah direncanakan, dikoordinasikan dan dievaluasi melewati suatu proses komunikasi yang efektif. Mengingat perlu melakukan kerjasama dalam organisasi atau perusahaan antara atasan dan bawahan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan perlu adanya media komunikasi agar masing-masing individu mengetahui segala tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang telah diembannya.

Karena komunikasi sangat penting diperlukan oleh manajer untuk efektifitas kepemimpinan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manajemen konflik dan interaksi antara pegawai. Sebagaimana yang dikutip (Ahmad Tohardi, 2002) dari KA Wexley dan GA Yulk (1992) bahwa komunikasi merupakan suatu proses yang vital dalam organisasi, karena komunikasi diperlukan bagi efektivitas kepemimpinan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, latihan, manajemen konfik serta proses-proses organisasi lainnya.

Komunikasi dipandang sebagai proses yang peranannya sangat besar, dimana komunikasi dapat memperlihatkan suatu perubahan yang dapat terjadi secara langsuns maupun tidak langsung (Mutrammad, 2002). Komunikasi dipandang suatu kemampuan pemahaman antar individu dan dipandang sebagai alat penyesuaian personel dalam memahami situasi dan masalah.

Sebagaimana yang dikutip (Muhammad, 2002) bahwa komunikasi yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu para pemimpin organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka Kohler (1981). Untuk mencapai komunikasi yang efektif dalam pemindahan informasi dan kemampuan pemahaman antar individu, antar pengirim dan penerima informasi hendaknya memiliki suatu kesamaan mengenai sifat individu, pengalaman, sosial budaya, pengetahuan dan usianya, sehingga dapat menerima, menyerap informasi dengan baik dan tepat.

Kegiatan-kegiatan komunikasi sebagai pelaksana dari sistem komunikasi atau program komunikasi khusus dapat diukur, sehingga kualitas dan kinerja ekskutif, pejabat dan staf komunikasi dapat diketahui dan bila diperlukan dapat diperbaiki secara sistematis, sehingga efektifitas dan efisiensi komunikasi dapat meningkat (Hardjana, 2000). Tujuan yang ingin dicapai setiap orang tentu berbeda-beda, namun pada dasarnya jika dikaitkan dengan aktivitas dalam organisasi atau perusahaan, tentunya ingin memperoleh kepuasan kerja dan meningkatkan kinerja.

Sistem komunikasi diciptakan untuk membantu manajemen mengambil keputusan dalam perencanaan, pengawasan dan kegiatan organisasi lainnya. Dilihat dari sudut pandang manajemen komunikasi, membantu manajer dalam perencanaan, pengoperasian, pengaturan staf, pengarahan dan pengendalian kelompok kerja untuk meningkatkan prestasi kerja (Keith Davis & John W. Newstcom, 1985).

Dan sering kali komunikasi dalam organisasi dilakukan melalui satu arah atau dari atas kebawah melalui suatu brosur internal kepada para pegawai, sehingga komunikasi interpersonal sangat sedikit. Disamping itu para manajer tidak tertarik feed back dari pegawai bawahannya. Dengan komunikasi satu arah tersebut pegawai banyak mendapatkan informasi dari pimpinan, namun tidak mendapatkan dorongan mental yang mendalam, sehingga perubahan perilaku yang diharapkan tidak dapat tercapai, akibat komunikasi yang kurang efektif.

Dari uraian tersebut diatas, maka perlunya diteliti Perilaku Individu, Komunikasi yang Efektif terhadap Kinerja Pegawai. Hal ini perlu sekali untuk diketahui bagi organisasi, bahwa kinerja pegawai akan baik apabila komunikasi antara pegawai dan pimpinan berjalan dengan baik.

 Klik Download Untuk mendapatkan File Lengkap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download Tesis Gratis

Cara Seo Blogger