Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Pada Produk Asuransi (Studi kasus produk Prudential Assurance Account Unit Link pada PT. Prudential Life Assurance area Makassar) (ket.: Y = Variabel Dependen, yaitu keputusan pembelian konsumen, X1 = produk (product), X2 = harga (price), X3 = promosi (promotion), X4 = sumber daya manusia/orang (people), X5 =, proses (process) (94)
Produk – produk yang berfungi untuk memberikan rasa aman dan
jaminan terhadap masyarakat selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman,
perkembangan pengetahuan, perkembangan dunia usaha dan bisnis. Produk tersebut
kita kenal dengan nama asuransi. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata
kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko yang mendasar seperti
resiko kematian atau dalam menghadapi resiko atas harta benda yang dimiliki.
Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi berbagai
resiko yang mungkin dapat mengganggu kesinambungan usahanya. Dan kita tahu
bahwa semakin maju suatu Negara maka kesadaran masyarakat akan kebutuhan
berasuransi semakin tinggi. Indonesia sebagai Negara
sedang berkembang tentu mendapatkan dampak dari semakin sadarnya masyarakat
dalam membeli produk – produk asuransi seperti asuransi pendidikan, asuransi
kendaraan bermotor, asuransi kesehatan, dan lain – lain. Kondisi ini menarik
minat perusahaan-perusahaan asuransi untuk masuk di pasar Indonesia, baik itu
perusahaan asing maupun lokal. Ada berbagai macam
bentuk jaminan yang ditawarkan oleh produk-produk asuransi tersebut untuk
bersaing mendapatkan konsumen.
Makin “menggiurkannya” keuntungan (revenue) dari bisnis asuransi dan makin terbukanya peluang besar membuat persaingan di pasar asuransi makin sengit. Terdapat lima perusahaan yang menjadi pemain utama dalam pasar asuransi di Indonesia, yaitu Prudential Life Assurance, AIA Financial, Bumiputera 1912, Manulife Indonesia, Allianz Life. Situasi persaingan tersebut makin diperhangat oleh front-front persaingan antar para perusahaan asuransi. Sedikitnya terdapat tiga aspek front persaingan antara perusahaan asuransi tersebut, antara lain: 1). Aspek kekuatan keuangan (asset) perusahaan, 2). Aspek jasa (service) produk, 3). Aspek kelancaran klaim. Untuk menghadapi persaingan usaha tersebut maka perusahaan asuransi harus senantiasa proaktif dalam menyusun strategi pemasaran dan meningkatkan kualitas layanannya. Disamping itu, agar dapat bersaing dan dapat memiliki layanan yang bermutu, perusahaan asuransi harus memiliki strategi-strategi khusus untuk memenangkan persaingan pasar.
Makin “menggiurkannya” keuntungan (revenue) dari bisnis asuransi dan makin terbukanya peluang besar membuat persaingan di pasar asuransi makin sengit. Terdapat lima perusahaan yang menjadi pemain utama dalam pasar asuransi di Indonesia, yaitu Prudential Life Assurance, AIA Financial, Bumiputera 1912, Manulife Indonesia, Allianz Life. Situasi persaingan tersebut makin diperhangat oleh front-front persaingan antar para perusahaan asuransi. Sedikitnya terdapat tiga aspek front persaingan antara perusahaan asuransi tersebut, antara lain: 1). Aspek kekuatan keuangan (asset) perusahaan, 2). Aspek jasa (service) produk, 3). Aspek kelancaran klaim. Untuk menghadapi persaingan usaha tersebut maka perusahaan asuransi harus senantiasa proaktif dalam menyusun strategi pemasaran dan meningkatkan kualitas layanannya. Disamping itu, agar dapat bersaing dan dapat memiliki layanan yang bermutu, perusahaan asuransi harus memiliki strategi-strategi khusus untuk memenangkan persaingan pasar.
Tidak dapat dipungkiri lagi pemasaran merupakan salah satu
ujung tombak bagi suatu perusahaan dan yang biasa menjadi tolok ukurnya adalah
keberhasilan usaha. Dalam proses pemasaran, konsumen merupakan objek yang
dijadikan sasaran pasar, maka perusahaan harus dapat memahami konsumen. Banyak
hal yang dapat dilakukan dalam memahami kondisi pasar, salah satunya dengan
melakukan riset pasar, sehingga perusahaan dapat menilai, mengukur kemampuan
dan menginterpretasikan keinginan dan perilaku konsumen. Begitu pentingnya
posisi konsumen, produsen bahkan dengan berani menganalogikan bahwa konsumen
adalah “raja”. Hal itu tidak berlebihan sebab tidak dapat dipungkiri lagi bahwa
konsumen adalah salah satu elemen penting dalam sistem perekonomian modern. Sebaik apapun kualitas produk
yang dihasilkan produsen, sehebat apapun kualitas layanan yang diberikan
produsen, barang dan jasa tersebut tidak akan dibeli oleh konsumen jika
konsumen tidak membutuhkannya atau “merasa” membutuhkannya. Konsumen sebagai
raja memiliki makna bahwa para produsen harus memenuhi kebutuhan, keinginan,
dan harapan konsumen. Selanjutnya produsen hendaknya membuat barang dan jasa
sesuai dengan kebutuhan konsumen tersebut.
Persaingan antar produsen (perusahaan asuransi) semakin
tajam, produsen semakin kompetitif untuk menarik konsumen dalam usaha
mempertahankan keberadaannya agar tetap hidup dan berkembang. Produsen harus
meningkatkan kepekaannya terhadap perubahan lingkungan yang dapat memengaruhi
perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian. Produsen perlu
mengubah paradigma pemasarannya, yaitu dari paradigma lama ke paradigma baru.
Paradigma baru memandang produk dari kacamata konsumen. Fokus paradigma baru
ini adalah bukan pada bagaimana membuat produk tetapi bagaimana sebaiknya
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Paradigma baru melibatkan konsumen
dalam organisasi, hal tersebut dimaksudkan agar tumbuh komunikasi yang berguna
untuk menjalin hubungan antara konsumen dengan produsen. Bahkan The Marketing Guru’s Indonesia, Hermawan
Kertajaya memformulasikan rumus marketing
dengan nama New Wave Marketing,
dimana konsumen memiliki derajat yang sama dengan produsen (horizontal marketing).
Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa
termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan
kegiatan-kegiatan tersebut. Menurut
Kotler (2008), tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan
membeli melewati lima tahap, yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, keputusan membeli, tingkah laku pasca pembelian. Produsen
dalam mencapai sasaran memerlukan suatu strategi tersendiri dan terdapat
beberapa faktor yang turut memengaruhi. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor
eksternal dan internal. Faktor eksternal yaitu faktor yang berada diluar jangkauan
perusahaan, contoh: teknologi, keadaaan
ekonomi, peraturan pemerintah, dan lingkungan sosial budaya. Faktor internal
yaitu bauran pemasaran (marketing mix),
yang terdiri dari produk
(product), harga (price), promosi (promotion), tempat/saluran distribusi (place/distribution channel) dan untuk produk berupa jasa keempat
variabel bauran pemasaran (marketing mix) tersebut ditambahkan dengan variabel orang (people), bukti fisik yang mewakili (physical evidence and presentation), dan
proses jasa itu sendiri (process).
Membicarakan
mengenai persaingan usaha, penetapan strategi pemasaran dan pengenalan perilaku
(khususnya perilaku pembelian konsumen) oleh produsen menuntut adanya benang
merah dan alat (tools) yang tepat,
memilki batasan, dan bersifat terukur. Salah satu alat yang dapat dijadikan
perspektif oleh produsen dalam memetakan strategi pemasaran dan mengenali
perilaku pembelian konsumennya ialah melalui bauran pemasaran jasa, sebab
bauran pemasaran jasa adalah
salah satu variabel dalam ilmu pemasaran yang dapat dikontrol oleh produsen dan
lebih terukur (Kottler, 2000). Selain itu, bauran pemasaran jasa juga mampu memberikan
gambaran mengenai kombinasi dari berbagai variabel pemasaran untuk menghasilkan
tanggapan yang diinginkan dalam penjualan, sehingga akan dicapai volume penjualan dengan biaya yang
memungkinkannya mencapai tingkat laba yang diinginkan.
Menurut
Kottler (2008) terdapat tujuh bauran pemasaran jasa, yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion),
tempat/saluran distribusi (place/distribution
channel), orang (people), bukti
fisik yang mewakili (physical evidence
and presentation), dan proses jasa itu sendiri (process). Dalam menetukan strategi bauran pemasaran jasa, perlu
dipahami pula bahwa produk yang ditanggapi atau direspon dengan baik (positif)
oleh konsumen akan memiliki peluang yang besar bagi produk tersebut untuk
dibeli. Dapat diasumsikan bahwa penilaian atau tanggapan konsumen terhadap
bauran pemasaran jasa akan memengaruhi keputusan pembelian konsumen. Oleh
karena itu perusahaan perlu mengetahui tanggapan konsumen terhadap bauran
pemasaran jasa yang dilakukannya. Perusahaan yang memahami betul bagaimana
tanggapan konsumen terhadap unsur-unsur bauran pemasaran produknya akan
mempunyai kelebihan-kelebihan dibanding pesaingnya.
Dengan demikian, untuk mencapai tujuannya yaitu mendapatkan
tempat/posisi yang baik dalam pasar dan untuk mensinergiskan elemen penetrasi,
akuisisi, dan retensi maka perusahaan asuransi harus memahami betul
faktor-faktor yang dapat memengaruhi keputusan pembelian konsumennya, dimana
faktor yang sangat penting untuk diperhatikan adalah faktor bauran pemasaran
jasa.
Seperti yang dilakukan oleh PT. Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) yang menganggap
kebutuhan konsumen itu penting, dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan
pendekatan bauran pemasaran jasa dapat meningkatkan pemasaran produknya. Hal
ini dapat terlihat dari prestasinya sebagai perusahaan asuransi yang memperoleh
laba terbesar sesuai laporan keuangan dalam 3 tahun terakhir (2009, Rp. 1,659
trilyun; 2010, Rp. 2,341 trilyun; 2011, 2,6 trilyun). PT. Prudential Life Assurance juga merupakan perusahaan asuransi dengan
asset terbesar di Indonesia yang mencapai
Rp. 25 trilyun.
Berdasarkan
dari uraian di atas penulis terdorong untuk menulis penelitian di bidang
pemasaran yang memusatkan penelitian pada perilaku pembelian konsumen pada
produk Prudential Assurance Account Unit
Link (yang biasa disebut PAA Unit
Link) ditinjau dari aspek bauran pemasaran jasa pada PT. Prudential Life Assurance area Makassar
dan mengangkat judul “Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan
Pembelian Konsumen Pada Produk Asuransi (Studi
Kasus Produk Prudential Assurance Account Unit Link pada PT. Prudential Life
Assurance area Makassar)”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar