Pengaruh Pelaksanaan Pemberian Insentif Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara ( Variabel Y = motivasi kerja pegawai, variable X1 = insentif finansial dan variable X2 = insentif non finansial). (81)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pegawai adalah aset utama suatu organisasi
yang menjadi perencana
dan pelaku aktif dari
setiap aktivitas
organisasi.
Pegawai mempunyai
pikiran, dorongan perasaan, keinginan, kebutuhan status, latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang heterogen
yang dibawa ke dalam organisasi
perusahaan. Pegawai bukan mesin, uang, dan material
yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai
serta diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya
tujuan organisasi.
Salah satu permasalahan penting yang dihadapi
oleh para pimpinan adalah bagaimana dapat
meningkatkan
produktivitas kerja pegawainya sehingga
dapat mendukung keberhasilan pencapaian
tujuan organisasi. Pimpinan atau manajer yang baik adalah yang mampu menciptakan
suatu kondisi sehingga
orang secara individu
atau kelompok dapat bekerja dan mencapai produktivitas kerja yang tinggi.
Permasalahan
peningkatan produktivitas kerja erat
kaitannya
dengan
permasalahan bagaimana
memotivasi karyawan, bagaimana pengawasan dilakukan, dan bagaimana cara mengembangkan budaya kerja yang efektif serta bagaimana
menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif,
agar karyawan dapat dan mau bekerja optimal dan sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
Memotivasi karyawan untuk dapat meningkatkan produktivitas kerjanya merupakan salah satu tanggung jawab
pimpinan
perusahaan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Motivasi dapat diartikan sebagai suatu daya pendorong (driving force) yang menyebabkan orang berbuat sesuatu
atau yang diperbuat karena takut akan sesuatu. Misalnya
ingin naik pangkat atau naik gaji,
maka perbuatannya akan menunjang pencapaian
keinginan tersebut. Pendorong
dalam hal tersebut adalah bermacam-macam faktor
diantaranya faktor
ingin
lebih
terpandang diantara rekan kerja atau lingkungan dan kebutuhannya untuk
berprestasi.
Berdasarkan teori
motivasi Maslow,
adanya
kebutuhan
yang harus dipenuhi sesuai dengan tingkatannya mempengaruhi motivasi kerja seseorang. Motivasi seseorang melakukan
suatu pekerjaan
adalah mengharapkan suatu penghasilan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya tersebut. Beberapa
faktor yang memperngaruhi
motivasi
kerja pegawai
diantaranya
adalah
penghasilan (gaji),
promosi, insentif, kondisi
kerja dan sebagainya.
Insentif adalah suatu
alat
penggerak yang penting. Seorang pegawai
cenderung untuk berusaha lebih giat apabila balas jasa yang diterima memberikan kepuasan terhadap
apa yang diharapkan. Dengan
demikian pemberian insentif akan lebih memotivasi
pegawai untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.
Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara
adalah
suatu instansi yang mengemban misi meningkatkan kemandirian daerah dalam pembiayaan penyelenggaraan Pemerintahan Umum
dan
Pembangunan
serta meningkatkan kualitas pelayanan
yang
optimal. Untuk dapat melaksanakan misi ini, maka
motivasi kerja pegawai memegang peranan
yang sangat penting dan menentukan pencapaian visi dan misi Dinas Pendapatan Propinsi Sumatera Utara.
Untuk meningkatkan motivasi
kerja pegawai dalam
upaya mencapai misi
tersebut, Dinas Pendapatan Provinsi
Sumatera Utara memberikan insentif
kepada pegawai berupa penghargaan atas segala jerih payah pegawai dalam melaksanakan
tugas dalam memberikan pelayanan kepada
publik. Pemberian insentif adalah diluar gaji, berupa uang yang diberikan
per tiga bulan,
asuransi (jaminan sosial tenaga kerja) dan tunjangan dengan besaran
berubah-ubah sesuai dengan kinerja.
Tabel 1.1. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah
Sumatera Utara dari
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,
2001 – 2006
Tahun
|
Target (Rp.)
|
Realisasi (Rp.)
|
%
|
2001
|
380.492.970.000
|
403.465.741.654
|
106,04
|
2002
|
539.516.561.000
|
591.217.276.912
|
109,58
|
2003
|
774.456.900.000
|
878.899.847.356
|
113,49
|
2004
|
1.110.052.596.500
|
982.413.399.000
|
88,50
|
2005
|
1.250.370.750.000
|
1.100.544.910.858
|
88,02
|
2006
|
1.772.566.270.820
|
1.672.374.714.000
|
94,35
|
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara, 2006.
Dari Tabel 1.1. dapat dilihat bahwa realisasi
pendapatan daerah Sumatera
Utara yang berasal
dari
pajak
daerah
dan
retribusi
daerah
yang
merupakan tanggung
jawab Dinas Pendapatan Sumatera Utara, pada tahun
2004 dan 2005 menunjukkan penurunan. Hal ini berhubungan dengan peningkatan target setiap tahun sebagai akibat peningkatan kebutuhan pendanaan pembangunan di Sumatera
Utara. Fakta masalah di lapangan adalah bahwa pegawai bertugas untuk menjumpai setiap wajib pajak dengan target tertentu. Namun sering kali petugas yang bersangkutan tidak dapat mencapai target wajib pajak tersebut dengan berbagai alasan, terutama jika tidak
ada
insentif finansial
yang diperolehnya apabila mencapai target tersebut. Studi
awal tentang motivasi kerja pegawai Dinas Pendapatan Sumatera Utara, menunjukkan bahwa motivasi kerja
pegawai belum optimal karena
berhubungan dengan gaji yang diterima. Pegawai menilai
gaji yang diterima belum sesuai dengan hasil pekerjaan
yang dicapai. Oleh karena itu Dinas Pendapatan Sumatera Utara
harus
meningkatkan
motivasi
pegawai agar target
dapat tercapai. Dalam upaya meningkatkan motivasi kerja pegawai tersebut,
Dinas Pendapatan Sumatera Utara memberikan insentif kepada pegawai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar